DUMAI – Persoalan tanah konsesi seperti tidak diurus maksimal oleh Pemerintah Kota (Pemko) Dumai. Tentunya ini menjadi tantangan dan hambatan untuk pembangunan Kota Dumai kedepan.
Hal itu disampaikan oleh Calon Walikota Dumai Nomor Urut 1, Eddy Yatim, dalam debat paslon walikota dan wakil walikota Dumai tahun 2024.
Eddy Yatim menyebut, saat dirinya menjadi Ketua Komisi V DPRD Riau, dirinya pernah mengusulkan dua sekolah baru di Kota Dumai. Namun karena minimnya lahan yang bisa di hibahkan Pemko Dumai di tengah kota, akhirnya dua sekolah itu dibangun di pinggir kota, yakni SMAN 8 Dumai.
“Sekolah baru saya usulkan untuk Kota Dumai demi mengurai persoalan padatnya PPDB di tengah kota. Akan tetapi hal itu tidak bisa dilakukan maksimal, tidak selesainya tanah konsesi, dan kurangnya komunikasi yang intens antara Pemko, pemerintah pusat, Kementerian BUMN dan Kementerian keuangan yakni Dirjen DPJP,” kata Eddy.
Dikatakannya, tanah-tanah yang seharusnya bisa dihibahkan demi kesejahteran dan pembangunan kota ini, justru tidak bisa dilaksanakan maksimal.
“Kedepan, kita harus duduk bersama, selesaikan hal ini dengan cepat, demi Dumai harmonis dan bermarwah,” ucap Eddy, yang didampingi calon wakilnya Almainis.
Eddy Yatim mengaku, dalam paparannya pernah menjadi penengah saat persoalan-persoalan tumpang tindihnya lahan di Provinsi Riau.
“Pengalaman kami di komisi I, tidak terurusnya tanah kiri kanan jalan, daerah operasi eks Chevron atau Pertamina. Hari ini sudah sampai ke ATR BPN pusat dan kementerian BUMD. Dua instansi tersebut sudah langsung mendapatkan instruksi dari menteri, agar diselesaikan cepat dan tepat, jadi tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan,” ungkapnya.
Dirinya yang tengah mengikuti pendidikan Doktor Sosiologi di Universitas Riau, menuturkan tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, asal dikomunikasikan dengan intens dan selalu mengkedepankan kepentingan masyarakat.
“Warga Kota Dumai perlu kepastian akan status lahannya, pembangunan fasilitas publik juga perlu itu. Jika masalah kepemilikkan lahan, terutama konsesi bisa diselesaikan. Kota ini akan terus tumbuh sebagai kota metropolis di pantai timur Pulau Sumatera. Kita adalah beranda terdepan Indonesia, susdah saatnya bersolek untuk pembangunan, pembangunan yang mengedepankan kearifan lokal dan bermarwah,” pungkasnya.
Admin
